KEDIRI – Kerjasama apik Pusat Penelitian (Puslit) Gula PT Perkebunan Nusantara X (PTPN X) dengan Pabrik Bioethanol, PT Energi Agro Nusantara (Enero) berbuah hasil manis dari percobaan pupuk hayati cair di kebun tebu percobaan Hak Guna Usaha (HGU) Pabrik Gula (PG Pesantren Baru, Kediri baru-baru ini.
Hal ini, ditunjukkan dari hasil tinjauan lapang pada fisiologi tanaman tebu. Perlakuan pupuk hayati cair menunjukkan perkembangan vegetatif tebu yang menggembirakan dibanding perlakuan pemupukan pada umumnya.
Kombinasi pupuk hayati cair berbahan baku vinasse, pabrik bioethanol dengan pupuk anorganik menunjukkan jumlah dan tinggi batang lebih baik dibanding tebu dengan pupuk anorganik saja.
Sebagai contoh, data menunjukkan, semakin besar dosis pupuk hayati cair, semakin banyak jumlah batang per juring yang dihasilkan. Aplikasi pupuk hayati cair dengan dosis 50 Kiloliter per ha dikombinasikan dengan pupuk anorganik meningkatkan jumlah batang 108 batang per juring. Sedangkan, aplikasi dengan pupuk anorganik, jumlah batang hanya mencapai 76 batang per juring pada usia tebu 9 bulan.
Ditinjau dari tinggi batang, perlakuan pupuk hayati cair menjadikan tinggi batang tebu mencapai 278 cm. Aplikasi pupuk anorganik hanya mencapai tinggi 249 cm.
Walaupun demikian, hal ini masih belum dapat dijadikan sebagai kesimpulan akhir efek dari pupuk tersebut.
“Pada percobaan dengan perlakuan berbagai dosis, secara statistik memang berpengaruh walupun kurang signifikan pada jumlah batang per hektar dibandingkan dengan kontrol. Memang penelitian dan pengamatan ini belum final, tapi akan kita amati sampai panen nanti” ujar Sandi Gunawan, project leader penelitian Puslit Gula PTPN X.
Di sisi terpisah, Pihak Enero menyambut baik atas penelitian ini.
“Selama ini kami masih belum memiliki cukup data faktual terkait pencapaian pemanfaatan pupuk hayati cair pada tanaman. Hanya testimoni dari beberapa petani yang ada. Hasil penelitian ini nantinya akan bermanfaat bagi kami sebagai kajian ilmiah manfaat pupuk hayati” ungkap Ariel Hidayat, Fertilizer Plant Manager Enero
Seperti diketahui bersama, dalam kurun waktu 3 tahun, pupuk hayati cair memanfaatkan vinasse sudah diaplikasikan Enero ke lahan-lahan tebu petani binaan PTPN X, terutama area PG Gempolkrep. Namun kualitas dan kelayakan pupuk masih menjadi sorotan.
Enero menggandeng Puslit Gula untuk perbaikan kualitas. Melalui teknologi konsorsium mikroba fungsional milik Puslit Gula PTPN X, diharapkan muncul formula pupuk hayati cair yang optimal dan sesuai standar mutu.
Rencananya penelitian tidak berhenti pada musim tanam tahun ini, namun berlanjut di tahun-tahun berikutnya. Diharapkan inovasi-inovasi yang menunjang penelitian dapat terus dikembangkan.
“Penelitian pupuk hayati ini tentu tidak selesai sampai disini saja. Inovasi untuk peningkatan kualitas pupuk hayati terus kita lakukan diantaranya dalam hal penggunaan isolat mikroba fungsional yang unggul serta formulasi pupuk hayati yang memenuhi standar” tutup Sandi (arh).
Writen by: Ariel Hidayat