Penulis: Rodhy Amrillah- PT Energi Agro Nusantara
Editor: Ariel Hidayat
Jumat, 12Oktober 2018
Mojokerto – PT. Energi Agro Nusantara (Enero) mulai mengimplementasikan Total Productive Maintenance (TPM) di lingkungan perusahaan. Implementasi TPM ditandai dengan acara Kick Off TPM dan penandatanganan komitmen karyawan untuk menjalankan TPM. Acara ini dilakukan di dalam rangkaian acara Monthly Meeting Rabu lalu, 10 Oktober 2018 di Ruang Serba Guna Lantai 2 Enero.
TPM pada dasarnya diartikan sebagai suatu sistem yang diterapkan untuk memelihara dan meningkatkan kualitas produksi melalui perawatan perlengkapan dan peralatan kerja perusahaan. Sistem inovatif ini diperkenalkan oleh Seiichi Nakajima sekitar tahun 1950-an dan diterapkan pada perusahaan Jepang, Nippondenso pemasok sparepart Toyota. Dalam perkembangannya sistem ini berkembang dan telah diadopsi secara luas di berbagai perusahaan elit dunia.
Implementasi TPM Enero diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan unit, produktifitas, serta kualitas produk ethanol sesuai dengan permintaan buyer. Dalam realisasinya, TPM Enero diterapkan dengan mengukur Overall Equipment Effectiveness (OEE).
Dalam acara ini, Dimas Eko Prasetyo selaku Direktur Enero, menyampaikan sambutannya terkait pentingnya TPM.
“Untuk membangun Enero supaya berkembang lebih baik dan memiliki daya saing, Pihak Manajemen telah menetapkan beberapa pilar yang harus dijalankan, salah satunya penerapan TPM dan inovasi terkait lainnya. Karyawan diminta untuk berkomitmen dalam menjalankannya” ujar Dimas
Sementara pada kesempatan lainnya, Rodhy Amrillah, Maintenance and Utility Manager sekaligus Project Coordinator TPM, menjelaskan secara dasar filosofi TPM yang harus dipahami oleh karyawan.
“Setidaknya dalam penerapannya, masing-masing karyawan perlu memahami filosofi TPM itu sendiri, pertama, TPM bagi user atau Pengguna adalah seperti merawat kendaraan milik sendiri, sedangkan bagi Team Maintenance atau perawatan adalah seperti layaknya perawatan terhadap pesawat terbang atau dengan kata lain zero mistake maintenance. Filosofi kedua, bahwa semua unit dan area ada yang bertanggung jawab dan semua orang di-plot menjadi penanggung jawab di unit dan area masing-masing. Filosofi terakhir, user atau Pengguna mengerti dasar-dasar perawatan unit di areanya, dan Team Maintenance atau Perawatan mengetahui fungsi dan cara kerja unit ataualat di areanya” tutup Rodhy