Logo web eneroLogo web eneroLogo web eneroLogo web enero
MENUMENU
  • Profil
    • Tentang Kami
    • Wilayah Kerja
    • Sertifikasi Perusahaan
  • Manajemen
  • Produk Kami
  • Siaran Pers
    • Berita
    • Artikel
    • Informasi HIP BBN
  • Media
    • Galeri Foto
    • Video
  • e procurement
  • Kontak
  • Karir
Filosofi Waktu- Times is Life
July 23, 2018
Perkembangan Harga HIP Bioethanol Agustus 2018
August 2, 2018
July 31, 2018
Categories
  • Artikel
Tags

Seiring dengan perkembangan globalisasi, kini persediaan bahan bakar fosil kian menipis. Bahan bakar fosil merupakan sumberdaya yang tak terbaharukan dan suatu saat pasti habis. Selama ini, lebih dari 90% kebutuhan energi dunia dipasok dari bahan bakar fosil. Jika eksploitasi terus berjalan dengan angka saat ini, diperkirakan sumber energi ini akan habis dalam setengah abad mendatang.

Salah satu alternatif pengganti bahan bakar fosil adalah dengan bioenergi seperti bioetanol. Bioetanol adalah bahan bakar nabati yang tak pernah habis selama mentari masih memancarkan sinarnya, air tersedia, oksigen berlimpah, dan kita mau melakukan budidaya pertanian.Sumber bioetanol dapat berupa singkong, ubi jalar, tebu, jagung, sorgum biji, sorgum manis, sagu, aren, nipah, lontar, kelapa dan padi. Sumber bioetanol yang cukup potensial dikembangkan di Indonesia adalah singkong (Manihot esculenta).

Berikut proses pengolahan pengubahan singkong menjadi bioetanol secara sederhana.

1 Kupas singkong segar, semua jenis dapat dimanfaatkan. Bersihkan dan cacah berukuran kecil-kecil.

2 Liquifikasi dan Sakarifikasi

Kandungan karbohidrat berupa tepung atau pati pada bahan baku singkong dikonversi menjadi gula komplex menggunakan Enzym Alfa Amylase melalui proses pemanasan (pemasakan) pada suhu 90 derajat celcius (hidrolisis). Pada kondisi ini tepung akan mengalami gelatinasi (mengental seperti Jelly). Pada kondisi optimum Enzym Alfa Amylase bekerja memecahkan struktur tepung secara kimia menjadi gula komplex (dextrin). Proses Liquifikasi selesai ditandai dengan parameter dimana bubur yang diproses berubah menjadi lebih cair seperti sup.

3 Fermentasi

Pada tahap ini, tepung telah berubah menjadi gula sederhana (glukosa dan sebagian fruktosa) dengan kadar gula berkisar antara 5 hingga 12 %. Tahapan selanjutnya adalah mencampurkan ragi (yeast) pada cairan bahan baku tersebut dan mendiamkannya dalam wadah tertutup (fermentor) pada kisaran suhu optimum 27 s/d 32 derajat celcius selama kurun waktu 5 hingga 7 hari (fermentasi secara anaerob). Keseluruhan proses membutuhkan ketelitian agar bahan baku tidak terkontaminasi oleh mikroba lainnya. Dengan kata lain,dari persiapan baku,liquifikasi,sakarifikasi,hingga fermentasi harus pada kondisi bebas kontaminan. Selama proses fermentasi akan menghasilkan cairan etanol/alkohol dan CO2.

Hasil dari fermentasi berupa cairan mengandung alkohol/ethanol berkadar rendah antara 7 hingga 10 % (biasa disebut cairan Beer). Pada kadar ethanol max 10 % ragi menjadi tidak aktif lagi,karena kelebihan alkohol akan beakibat racun bagi ragi itu II. Liquifikasi dan Sakarifikasi

4 Distilasi.

Distilasi atau lebih umum dikenal dengan istilah penyulingan dilakukan untuk memisahkan alkohol dalam cairan beer hasil fermentasi. Dalam proses distilasi, pada suhu 78 derajat celcius (setara dengan titik didih alkohol) ethanol akan menguap lebih dulu ketimbang air yang bertitik didih 95 derajat celcius. Uap ethanol didalam distillator akan dialirkan kebagian kondensor sehingga terkondensasi menjadi cairan ethanol. Kegiatan penyulingan ethanol merupakan bagian terpenting dari keseluruhan proses produksi bioethanol. Dalam pelaksanaannya dibutuhkan tenaga operator yang sudah menguasai teknik penyulingan ethanol. Selain operator, untuk mendapatkan hasil penyulingan ethanol yang optimal dibutuhkan pemahaman tentang teknik fermentasi dan peralatan distillator yang berkualitas.

Penyulingan ethanol dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara :

  1. Penyulingan menggunakan teknik dan distillator tradisional (konvensional). Dengan cara ini kadar ethanol yang dihasilkan hanya berkisar antara antara 20 s/d 30 %.
  2. Penyulingan menggunakan teknik dan distillator model kolom reflux (bertingkat). Dengan cara dan distillator ini kadar ethanol yang dihasilkan mampu mencapai 90-95 % melalui 2 (dua) tahap penyulingan.

5 Dehidrasi

Hasil penyulingan berupa ethanol berkadar 95 % belum dapat larut dalam bahan bakar bensin. Untuk substitusi BBM diperlukan ethanol berkadar 99,6-99,8 % atau disebut ethanol kering. Dalam proses pemurnian ethanol 95 % akan melalui proses dehidrasi (distilasi absorbent) menggunakan beberapa cara,antara lain : 1. Cara Kimia dengan menggunakan batu gamping 2. Cara Fisika ditempuh melalui proses penyerapan menggunakan Zeolit Sintetis 3 angstrom. Hasil dehidrasi berupa ethanol berkadar 99,6-99,8 % sehingga dapat dikatagorikan sebagai Full Grade Ethanol (FGE),barulah layak digunakan sebagai bahan bakar motor sesuai standar Pertamina. Alat yang digunakan pada proses pemurnian ini disebut Dehidrator.

Sumber:

Membuat ethanol dari singkong, “energy alternative”,http://peuyeumcipatat.blospot.com/2013/07/membuat-etanol-dari-singkong.html (diakses juli 2013)

http://indobioethanol.com/index.php

www.mitalom.com

Share
69

Related posts

December 28, 2019

Safety Riding: SIM


Read more
November 28, 2019

Ada yang Spesial di Safety Riding Enero


Read more
October 24, 2019

Kombinasi Bioethanol dan Biogas Industri Gula sebagai Energi


Read more

Comments are closed.

Pencarian

Berita Terbaru

  • SOSIALISASI PENGGUNAAN PUPUK HAYATI ENERO
    June 7, 2023
  • Perkembangan Harga HIP Bioethanol Mei 2020
    May 4, 2020
  • Perkembangan Harga HIP Bioethanol April 2020
    April 6, 2020
  • PTPN X Group Dukung Pemkab Mojokerto dengan Program CSR Disinfektan
    March 31, 2020
  • ENERO Support Pemkab Mojokerto Tanggulangi COVID-19
    March 27, 2020

Berita Terkomentari

    Enero

    PT Energi Agro Nusantara adalah anak perusahaan PT Perkebunan Nusantara I. Pabrik ini mengolah molasses menjadi bioethanol multigrade.

    Office

    Jalan Raya Gempolkerep, Kec. Gedeg
    Kab. Mojokerto, 61351

    T : (+62) 321-360360
    F : (+62) 321-363363
    E : customercare@enero.co.id

    Statistical Traffic

    • 799,101
    • 271,565
    • 112,148

    Select Language

    Search Information

    ©2019 Copyright ENERO. All Rights Reserved.