Ariel Hidayat
26 Februari 2020
Tulungagung – PT. Energi Agro Nusantara (Enero) terus berupaya mengembangkan diversifikasi produknya. Terutama pemanfaatan hasil samping produk organik yang dihasilkan pabrik bioethanol ini. Upaya ini tercermin dari aktivitas sosialisasi Enero pada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) minggu lalu di Mbale Kopi Ketanon Keungwaru, Tulungagung. Selain Penyuluh Pertanian Tulungagung yang menggagas acara ini dan perwakilan Enero selaku pemateri, hadir pula beberapa kelompok tani dan perwakilan Pemerintah Daerah.
Dalam acara inti, Enero mencoba mengenalkan dan mendorong peserta untuk pemanfaatan produk organiknya. Selain bioethanol sebagai produk utama, terdapat hasil samping yang bisa dimanfaatkan seperti vinasse, yeast mud, dan sludge anaerobic. Dengan kapasitas produksi yang besar, produk samping berpotensial untuk dimanfaatkan dalam skala masif.
Sebagai contoh vinasse sebagai biofertilizer yang baik untuk fertigasi (pemupukan sekaligus pengairan) pada tanaman dan pengurangan penggunaan pupuk kimia, yeast mud, baik untuk campuran pakan ternak seperti sapi, kambing, dan unggas serta sludge anaerobic sebagai bio-slurry untuk pupuk organik.
Peserta merespon baik acara sosialisasi ini. Terlebih terkait kondisi tanah di wilayah Tulungagung yang mengalami degradasi unsur hara dan potensi alternatif sumber pakan. Sebagai tindak lanjut, peserta mendorong untuk diujicobakan produk organik tersebut dalam skala penelitian telebih dahulu.
“Dengan potensi yang ada, baiknya diujicobakan biofertilizer pada tanaman khususnya hortikultura, sebelum dikembangkan pada area yang lebih luas, termasuk ujicoba untuk yeast bagi ternak sapi atau kambing. Kami optimis hasilnya baik, didasarkan kandungan dan proses produksi bioethanol yang ramah lingkungan” ujar Timour, Ketua Presidium Tenaga bantu Penyuluh Pertanian Tulungagung yang hadir pada acara tersebut. Sebelum acara ini terlaksana, sebelumnya gabungan penyuluh pertanian wilayah Tulungagung juga sudah berkunjung ke Enero untuk mengetahui proses industri bioethanol.