Ariel Hidayat
26 Februari 2020
Tulungagung – Nafsu makan kambing meningkat. Inilah kesimpulan sementara yang diperoleh Achmad Joko Sulistiyono, peternak kambing di Tulungagung, setelah diujicobakan pakan ternak dengan campuran yeast mud, hasil samping PT. Energi Agro Nusantara (Enero). Perwakilan Enero bersama Penyuluh Pertanian dan Peternak lainnya bersama-sama juga meninjau trial ini, minggu lalu (19/2) di Kawasan Kampung Gayatri, Tulungagung.
“Kambing semakin lahap ketika diberikan yeast mud di campuran pakan ternak, terlebih aromanya yang harum, menambah nafsu kambing” ujar Joko
Pemberian yeast mud masih dalam porsi kecil. Eskalasi campuran dipertimbangkan untuk diberikan, setelah melihat perkembangan bobot kambing dan faktor lainnya. Yeast mud dicampur dengan bahan-bahan eksisting seperti tepung dan ampas tahu sebagai pakan ternak kambing.
Bagi anda belum mengetahui yeast mud, yeast mud adalah sisa hasil samping proses produksi bioethanol. Biasa dikenal dengan ragi untuk proses fermentasi. Ragi yang sudah tidak terpakai dalam proses memiliki kandungan protein (dalam bentuk crude protein) yang tinggi berkisar 10-20% (hasil uji laboratorium independen). Pemanfaatan ragi untuk pakan ternak sendiri sudah pernah diteliti sebelumnya. Seperti hasil penelitian Elisabete A. De Nadai Fernandes, University of Sau Paulo, menyatakan melimpahnya derivatif yeast pada produksi bioethanol di Brazil menjadi potensi untuk diformulasikan dalam pakan ternak. Kandungan memadai, namun perlu diperhatikan dosis pemakaian dengan memperhatikan maksimal toleransi. Sedangkan untuk ragi aktif, Elizabeth Wina, Balai Penelitian Ternak, menyebutkan pemberian ragi sebagai pakan imbuhan kepada ternak ruminansia dapat meningkatkan produksi susu rata-rata 4,3% dan penambahan bobot badan sapi rata-rata 8,7%. Pemberian ragi mampu memanipulasi rumen dengan meningkatkan populasi bakteri pemecah serat sehingga dapat meningkatkan kecernaan dan bobot badan.