Penulis : Nurul Bahri
Pernahkah saat di mobil, kereta, atau bus (bahkan ojek!) Anda ketiduran selama beberapa detik, lalu seketika Anda terbangun dengan kepala tersentak? Kondisi tertidur semacam ini disebut juga sebagai microsleep.
Anda akan terbangun secara tiba- tiba. Kondisi ini sering kali disertai sentakan kepala yang keras. Sentakan kepala secara tiba-tiba ini adalah bagaimana cara Anda tahu bahwa Anda ketiduran, tapi Anda tak bisa mengingatnya.
Penyebab Anda mengalami microsleep
Pada kebanyakan kasus, microsleep disebabkan akibat kelelahan ekstrem dan kurang tidur. Ketika Anda kurang tidur, beberapa bagian otak bisa mati selama beberapa detik saat Anda terbangun, pada dasarnya agar otak dipaksa ‘tidur siang’ dan segar kembali.
Waspada, microsleep bisa berbahaya
Ada juga sebuah studi tahun 2012 yang dilakukan oleh Universitas Teknologi Queensland, Australia. Studi tersebut menemukan hasil bahwa banyaknya kasus kecelakaan dapat dicegah jika para pengemudinya berhenti sejenak dan beristirahat saat mereka mengalami tanda-tanda awal mengantuk. Studi ini melaporkan bahwa banyak orang yang memaksakan diri untuk terjaga, dan terus mengemudi meski sudah mengalami episode microsleep berkali-kali.
Mencegah terjadinya microsleep
Seringnya, microsleep merupakan dampak langsung dari kurang tidur. Oleh karena itu, memperbaiki kondisi ini dapat membantu mengurangi kemungkinan terjadinya microsleep, apalagi pada waktu-waktu yang tidak tepat. Cara paling tepat untuk mengatasi kurang tidur adalah dengan memperbaiki kualitas tidur.
“Setiap harinya Anda dianjurkan untuk cukup tidur minimal 8 jam agar tubuh dapat bekerja dengan lebih baik keesokan harinya. Kurang tidur dapat membuat kualitas hidup menurun, seperti malas bekerja, mengantuk di siang hari, sulit membuka mata pada pagi hari karena masih mengantuk, sulit bekerja atau bersekolah, dan masih banyak lagi,” kata dr. Alberta Jesslyn Gunardi, BMedSc(Hons) dari KlikDokter.
Tips dari dr. Jesslyn untuk meningkatkan kualitas tidur antara lain:
Ingat, waktu tidur yang ideal adalah rata-rata 7-8 jam setiap harinya. Jika Anda tetap sering mengantuk dan sering mengalami microsleep (khususnya dalam kondisi sudah tidur dengan cukup), lebih baik segera berkonsultasi dengan dokter guna dilakukan evaluasi lebih lanjut.